Papua No. 1 News Portal | Jubi ,

Nabire, Jubi – Sejak digelar rasia Operasi Zebra Matoa 2018, 30 Oktober lalu, sebanyak 237 kendaraan terjaring operasi dan ditilang. Dalam operasi hari terakhir tersebut, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Nabire menggandeng Kopena.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Nabire, Iptu Suhardi Syahailatua, mengatakan dari jumlah 237, terdapat kendaraan roda dua sebanyak 199 serta sisanya pelanggaran kelengkapan surat kendaraan seperti SIM dan STNK, serta kelengkapan kendaraan lainnya.

“Khusus kendaraan roda dua ada 199, lainnya adalah kelengkapan kendaraan,” ujarnya, saat ditemui Jubi, disela-sela Operasi Zebra Matoa, Senin (12/11/2018).

Lanjut Suhardi, banyaknya pelanggaran didominasi oleh kendaraan roda dua yang rata-rata adalah kelengkapan kendaraan. Misalnya kaca spion, lampu, hingga plat nomor yang terkadang pengemudi tidak perduli.

Rata-rata pengendara yang melanggar, menurut Suhardi, sebagian karena sengaja walaupun itu kecil. Namun pengendara masih kurang peduli dengan keselamatan dirinya dan orang lain.

“Kenapa saya bilang begitu, sebab sudah tahu motor yang dipakai sendiri kenyamanannya pasti kurang dan tidak lengkap. Contohnya, melepas kaca spion, lampu sign tidak ada, sehingga kalau belok harus tengok ke belakang, kiri atau kanan, dan ini menyebabkan banyak terjadi kecelakaan,” terangnya.

Melalui Satlanta Polres Nabire, pihaknya tidak bosan-bosan mengedukasi masyarakat agar tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Jika mengendarai kendaraan, hendaknya mengecek dulu kelengkapan kendaraannya.

“Kendaraannya aman atau tidak, kalau surat dan kelengkapan kendaraan tidak lengkap, jangan dikendarai. Misalkan ban botak, tidak ada kaca spion, agar mengurangi kecelakaan bagi dirinya sendiri dan keselamatan orang lain,” imbaunya.

Keterlibatan Komunitas Kopena, masih lanjut Suhardi, dalam Operasi Zebra Matoa 2018 dinilai sangat membantu, baik dalam bentuk kegiatan sosial komunitasnya maupun kegiatan lain yang bersifat operasi lalu lintas.

“Mereka ikut membantu mengedukasi masyarakat, menyampaikan imbauan melalui spanduk yang mereka bawa, bahkan mereka ikut mensosialisasikan tertib berlalu lintas. Ini yang saya terbantu dengan keberadaan mereka,” katanya.

Seorang anggota Kopena, Agus Diran, mengatakaan keterlibatan komunitasnya dalam operasi zebra adalah bentuk kepedulian sebagai warga Nabire dalam tertib berlalu lintas. Sebab ketertiban berlalu lintas belum sepenuhnya dipahami masyarakat. 

“Kami peduli dan mau membantu Satlantas. Tujuan kami tak lain adalah mengajak masyarakat berlalulintas yang baik dan taat aturan. Karena hampir tiap hari ada kecelakaan yang merupakan kelalian kita sendiri,” terangnya.

Selain penegakan hukum, Satlantas Polres Nabire terus memberlakukan kegiaatan preventif, penyebaran spanduk, program keamanan lalu lintas, dan program keselamatan berlalu lintas. Pencegahan meliputi penjagaan, pengawalan, hingga patroli. (*)

Leave a Reply