Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut getaran gempa yang terjadi di wilayah Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, dirasakan pada skala II MMI di wilayah Malaysia.

“Gempa Pasaman ini dirasakan hingga jauh karena memang ground motion-nya cukup kuat dan direspons oleh tanah lunak dan teramplifikasi hingga dapat dirasakan di Malaysia,” kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono, Jumat, (25/2/2022).

Baca juga : Gempa magnitudo 50 di terjadi di Kabupaten Jember Jatim menimbulkan kerusakan
Muncul susulan 291 goncangan susulan usai gempa magnitudo 74 NTT
Gempa kekuatan Magnitudo 75 warga Selayar Sulsel mengungsi ke gunung

Daryono tidak menyebutkan secara spesifik wilayah Malaysia yang terdampak gempa. “Namun, pada peta wilayah Malaysia yang terlihat paling dekat dengan pusat gempa yakni Malaka,” kata Daryono menambahkan.

Gempa dengan magnitudo 6,1 yang pusatnya berada di darat pada kedalaman 10 km di sekira 12 kilometer timur laut wilayah Pasaman Barat getarannya dirasakan di Pasaman pada skala V MMI, dirasakan oleh hampir semua penduduk dan menyebabkan barang-barang besar bergoyang.

Getaran akibat gempa juga dirasakan di wilayah Agam, Bukitttinggi, dan Padang Panjang pada skala IV MMI, jika terjadi pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan menyebabkan pintu dan jendela berderik.

Di Padang, Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli, getaran akibat gempa dirasakan pada skala III MMI, dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan ada truk berlalu. Selain itu getaran akibat gempa dirasakan di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang pada skala II MMI, dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Menurut Daryono, gempa yang terjadi di wilayah Pasaman Barat merupakan jenis gempa kerak dangkal yang terjadi akibat aktivitas Sesar Besar Sumatera pada Segmen Angkola bagian selatan. “Gempa dilaporkan menimbulkan kerusakan pada banyak rumah di Pasaman dan Pasaman Barat,”katanya.

BMKG mencatat hingga pukul 09.35 WIB telah terjadi 15 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4,2 setelah gempa dengan magnitudo 6,1 pada pukul 08.39 WIB. Lembaga itu semula menyatakan gempa yang terjadi di timur laut wilayah Pasaman Barat pada Jumat pukul 08.39 WIB magnitudonya 6,2 namun kemudian memutakhirkannya menjadi 6,1. Gempa itu didahului dengan gempa pembuka dengan magnitudo 5,2. (*)

Editor : Edi Faisol

Leave a Reply