Papua No. 1 News Portal | Jubi ,

Nabire, Jubi – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bumiwonorejo, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire mengevaluasi program yang dijalankan selama tahun 2018 dan menyusun rencana kegiatan tahun 2019. Kegiatan diikuti seluruh pegawai puskesmas dan aparat kelurahan Bumiwonorejo, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga kader.

Penanggung jawab program UKM (Usaha Kesehatan Masyarakat) Puskesmas Bumiwonorejo, Supriyanti, mengatakan pertemuan tersebut lebih dititikberatkan pada kegiatan UKM, dimana diharuskan ada peran serta dari seluruh elemen masyarakat, baik tokoh masyarakat, tokoh agama, kader, dan aparat di wilayah kerja puskesmas.

“Sehingga tujuan program puskesmas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat bisa tercapai karena adanya dukungan dan kerjasama dari pihak-pihak terkait,” ujar Supriyanti, usai kegiatan tersebut, di Nabire, Sabtu (8/12/2018).

Menurutnya, program UKM ada dua bidang yakni UKM esensial seperti KIA/KB, gizi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kesehatan Lingkungan serta Promosi Kesehatan. Sementara UKM pengembangan seperti kesehatan olah raga, kesehatan kerja, kesehatan lansia, dan kesehatan jiwa.

“Semua ini harus kita programkan dengan baik agar apa yang diharapkan bisa tercapai. Tentunya didukung oleh sarana prasarana dan SDM yang baik,” terangnya.

Termasuk program posyandu, lanjut Supriyanti, harus ada peningkatan ke arah yang lebih baik lagi dari saat ini. Tahun depan dalam pencapainan target harus sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan.

“Namun kembali lagi terkendala dengan sarana dan prasarana yang masih kurang memadahi,” tuturnya.

Salah satu cara dalam pencapaian target, kata Supriyanti, adalah inovasi dalam merangsang kepedulian ibu-ibu agar lebih aktif di posyandu. Ini akan dilakukan dengan mengadakan berbagai lomba, misalnya lomba balita sehat, lomba ibu dan balita pintar, dan lainnya.

Sanitarian Puskesmas Bumiwonorejo, Pobi Budiman, mengatakan program tahun 2018 adalah turun lapangan yang berhubungan dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), seperti dalam menangani jentik-jentik nyamuk yang berhubungan dengan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD). Sanitasi Tempat Tempat Umum (STTU) yaitu kesehatan lingkungan sekolah yang ada di kelurahan tersebut.

“Tahun 2019 ada tiga program besar yaitu STMB seperti rumah sehat, jamban, spal, air bersih, serta lainnya. STTU ke pasar, hotel, masjid dan gereja, warung makan, depot air, jasa boga, tempat pengolahan makanan, dan lain-lain,” ujarnya.

Dia mengatakan apapun yang dilakukan akan berhasil jika ada keterlibatan semua pihak, dari masyarakat hingga pemerintah.

“Intinya semua harus berperan dan peduli, kita pasti berhasil,” katanya. (*)

Leave a Reply