Papua No.1 News Portal | Jubi
Manokwari, Jubi – Yayasan EcoNusa kembali menjaring mahasiswa-mahasiswi Papua dan Papua Barat mengirimkan proposal penelitian untuk berkompetisi dalam program Ilmuwan Muda Papua (IMP) tahun 2021.
Program kerjasama Yayasan Econusa dengan Balitbangda Papua Barat ini bertujuan untuk mengorganisir mahasiswa perguruan tinggi maupun swasta sebagai peneliti muda handal dan mampu melakukan penelitian mengenai pengelolaan sumber daya alam dan budaya di Tanah Papua.
Kepala Balitbangda Papua Barat Prof. Charlie D Heatubun, di Manokwari, mengatakan bahwa jika dibandingkan dengan koleksi penelitian keanekaragaman hayati di negara tetangga, koleksi informasi dari penelitian di wilayah Papua dan Papua Barat terbilang masih sangat minim.
“Koleksi keanekaragaman hayatinya kita masih minim jika dibandingkan dengan informasi yang dihasilkan dari penelitian keanekaragaman hayati di negara tetangga kita Papua Nugini atau Australia yang
jauh lebih terang benderang,” kata Charlie, Senin (5/7/2021).
Sementara, Bustar Maitar CEO Yayasan EcoNusa mengatakan, pendaftaran Ilmuwan Muda Papua 2021 akan dibuka pada Juli 2021 ini dan rangkaian proses kegiatan dilakukan hingga Oktober 2021.
“Peserta yang lolos seleksi akan berkesempatan mengikuti serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas ilmuwan muda handal antara lain bootcamp riset pengelolaan sumber daya alam dan budaya Tanah Papua, bantuan teknis pelaksanaan pelatihan, mentoring dari peneliti senior, workshop science communication, dan
seminar hasil penelitian di Jakarta,” kata Bustar.
Bustar mengatakan, program ini khusus mengajak anak-anak muda di Tanah Papua agar lebih kreatif dalam berpikir bagaimana mendorong pembangunan berkelanjutan di Tanah Papua itu sendiri.
EcoNusa berharap program ini bisa berkontribusi signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia
di Tanah Papua dan secara langsung berkontribusi terhadap upaya pembangunan berkelanjutan.
“Diharapkan penelitian-penelitian yang dihasilkan dapat dijadikan basis dari perumusan kebijakan, advokasi kebijakan, dan inovasi sumber daya alam” ujarnya. (*)
Editor: Edho Sinaga