Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kota Jayapura, Papua, Makzi L Atanay mengatakan, fokus evaluasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBKamp) agar memiliki dampak nyata kepada masyarakat.
“Kendala kampung susah berkembang ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu administrasi harus dibenahi terkait dengan perencanaan,” ujar Atanay di Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (15/3/2022).
Dikatakan Atanay, APBKamp adalah peraturan kampung atau desa yang memuat sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran kampung dalam kurun waktu satu tahun. APBKamp terdiri atas bagian pendapatan kampung, belanja dan pembiayaan kampung.
“Sesuai dengan aturan dalam, Januari harus pelaksanaan APBKamp di awal tahun supaya ada waktu untuk pelaksanaan APBKamp sehingga tidak terdesak dengan silpa dan anggaran bisa dikelola diwaktu yang sudah ditentukan,” ujar Atanay.
Dikatakan Atanay, DPMP Kota Jayapura fokus evaluasi pelaksanaan APBKamp agar program dan kegiatan yang sudah dibahas dalam musyawarah kampung dalam terealisasi dan tepat penggunaan anggarannya.
“Dilakukan pengawasaan atau monitoring pelaksanaan APBKamp dengan ketat karena APBKamp dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan kampung. Pembinaan sumber daya, pengelolaan anggaran, perencanaan dalam pelaksnaan untuk melihat kebutuhan pritotas,” ujar Atanay.
Dikatakan Atanay, pencairan tahap pertama dana kampung tidak hanya melihat berdasarkan dokumen yang ada tetapi turun melakukan verifikasi fisik di lapangan agar persentasi fisik dan SPJ sejalan sehingga membawa perubahan.
“Kalau tidak demikian, maka pengelola anggaran lebih kepada yang penting terserap anggaran, namun manfaatnya seperti apa tidak jelas yang penting SPJ masuk. Hal ini dilakukan supaya RPJMKamp itu benar-benar berdasarkan sistem informasi desa (SID) dengan potensi permasalahn yang ada,” ujar Atanay.
Atanay menambahkan, hal ini dilakukan supaya RPJMKam itu benar-benar berdasarkan sistem informasi desa (SID) dengan potensi permasalahan yang ada sehingga penggunaan anggaran dan pelaksaan program tepat sasaran.
Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Frans Pekey mengatakan, ketika perencanaan bertumpu pada SID maka dalam pelaksanaan dapat menyentuh yang real atau nyata di lapangan.
“Melakukan perencanaan yang akurat sesuai dengan kebutuhan di kampung. Uang digunakan dengan baik sehingga ada manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat kampung,” ujar Pekey.
Pekey menambahkan, ketika perencanaan sudah bagus maka dilakukan pengawasan sehingga tidak melakukan program di luar perencanaan yang sudah ditetapkan. Tentunya perencanaan itu bermula dari data dan informasi yang bermula dari kampung yang diinput dalam sistem yang disebut SID dalam aplikasi. (*)
Editor: Kristianto Galuwo