DPA pasar baru Youtefa Kota Jayapura dipercepat realisasinya

DPA pasar baru Youtefa Kota Jayapura dipercepat realisasinya 1 i Papua
Lahan seluas lima hektare disiapkan untuk penambahan pasar baru Youtefa yang akan dijadikan sebagai padar induk. - Jubi/Ramah

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mempercepat realisasi dokumen pengadaan tanah (DPA) pembebasan lahan seluas lima hektare, untuk dijadikan sebagai pasar induk Youtefa baru.

Read More

“Pembangunan pasar induk baru sementara terkendala di DPA sementara sedang kami siapkan. Dalam waktu dekat kami laporkan untuk diteruskan ke BPKAD untuk pengadaan tanah,” ujar Kadisperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert Awi di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (16/3/2022).

Dikatakan Awi, pembebasan lahan seluas lima hektare yang berada di samping pasar baru Youtefa di Jalan Otonom Kotaraja itu dinilai sangat penting karena sebagian pedagang masih berjualan di pasar lama.

“Pembangunan pasar induk dilakukan karena pedagang kios dan los di pasar Youtefa lama tunggu pasar induk baru dipindahkan, seperti pedagang pakaian, alat rumah tangga, elektronik, kerajinan, sembako, los ayam, telur, tahu tempe, sayur,” ujar Awi.

Awi berharap realisasi DPA pasar baru Youtefa yang akan dijadikan sebagai pasar induk tidak mengalami hambatan, apalagi pasar lama Youtefa lahan yang dipakai merupakan milik Pemerintah Provinsi Papua seluas 13 hektare.

“Untuk perencanaan dan pembangunan dilakukan PUPR. Kalau sudah terbangun baru kami pindahkan pedagang pakaian, kios sembako di pasar lama. Saya minta dukungan dan kesabaran pedagang agar segera teralisasi,” ujar Awi.

Awi menambahkan, pemindahan pedagang dari pasar lama ke pasar baru dinilai sangat bagus dan representatif karena aman dari banjir dan panas, sehingga hal ini membuat pedagang dan pembeli merasa nyaman.

Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru mengatakan, dengan penambahan lahan seluas lima hektare untuk menampung semua pedagang sehingga pembeli fokus pada satu titik saat melakukan transaksi pembelian.

“Proses negosiasi tanah dengan pemilik PT Bintang Mas sudah selesai, sekarang lagi realiasi dokumen pengadaan tanahnya. Saat ini masih dijadikan sebagai lokasi lahan pertanian sayur. Kami tetap berusaha agar semua pedagang bisa berjualan di pasar baru karena pemerintah hadir untuk masyarakat,” ujar Rustan.

Rustan menambahkan, saat ini pedagang yang berjualan di pasar baru sebanyak 1.300 pedagang dengan berbagai jenis dagangan, seperti sayuran, ikan, daging, dan pedagang mama-mama Papua. (*)

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply