Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Jayapura, dalam waktu dekat akan mendata penduduk. Hal ini dimaksud agar data kependudukan masyarakat Orang Asli Papua (OAP) dan non-OAP dapat diperbaharui.
Data penduduk ini termasuk data tingkat ekonomi, pendidikan, aset kepemilikan usaha, serta data umum lainnya yang valid dan terbaru, guna menuju Kabupaten Jayapura dalam Satu Data.
Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Jayapura, Herald Jusuf Berhitu mengatakan, sebelum pendataan dilakukan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan sejumlah pihak yang nantinya akan berkolaborasi dalam proses pendataan masyarakat di Kabupaten Jayapura.
Kata Berhitu, tujuan rakor sebelum pendataan dilakukan adalah memverifikasi dan untuk pembaruan data penduduk sebelumnya, agar ketika ada data baru yang masuk tidak terjadi kesamaan data dalam dokumen yang dimasukkan.
“Badan Pusat Statistik juga telah melakukan sensus penduduk, mungkin saja ada perbedaan data dengan kami. Masyarakat yang didata nanti adalah yang sudah melakukan perekaman (KTP elektronik) sekaligus memastikan dokumen kependudukan yang lain, agar bisa menjawab asumsi masyarakat umum soal data dan jumlah penduduk di Kabupaten Jayapura, yang tidak mengalami perubahan selama dua hingga tiga tahun belakangan ini,” ujarnya, di Sentani, Jumat (25/22/2022).
Berhitu menambahkan, jumlah penduduk Kabupaten Jayapura sebanyak 171.837 jiwa dengan Kartu Keluarga (KK) sebanyak 53.531. Oleh sebab itu, kolaborasi dalam pendataan nantinya melibatkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK), Pemerintah Distrik, dan Pemerintah Kampung.
Menurutnya, sebagian Pemerintah Kampung dan Distrik sudah lebih dulu melakukan pendataan. Dalam minggu ini, tim pendataan yang terbentuk baik di distrik maupun kampung akan menyesuaikan data, dan diharapkan pada akhir Maret bisa rampung semuanya.
“Karena ini berkaitan dengan dana Otsus Papua, yang nanti bisa disesuaikan dengan program pemerintah seperti program pendidikan, layanan kesehatan dan program lainnya,” katanya.
Ia berharap agar proses pendataan yang dilakukan nanti, dapat berjalan dengan baik serta masyarakat diminta untuk ikut terlibat secara aktif, dalam memberikan informasi yang akurat kepada para petugas, sehingga data dan dokumen yang dihasilkan nanti benar-benar berdampak bagi proses pembangunan di daerah ini.
“Jayapura Satu Data sangat penting, sebab ini dokumen yang menjadi indikator proses pembangunan yang dilakukan saat ini dan berkelanjutan,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Jayapura, Mathius Awoitau mengatakan, proses pembangunan yang dilaksanakan, baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang, dasarnya adalah data.
“Data penduduk yang utama harus valid, agar semua kebutuhan atau fasilitas pendukung yang nantinya diterima oleh masyarakat sebagai penerima manfaat, bisa tepat sasaran. Tanpa data yang akurat, semuanya akan sia-sia. Data penduduk, pendidikan, kesehatan, ekonomi harus lengkap dan valid,” ucapnya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo