Cakupan vaksinasi Covid-19 Fiji lewati 60%, pulau utama dibuka

Cakupan vaksinasi Covid-19 Fiji lewati 60%, pulau utama dibuka 1 i Papua
Kepolisian Fiji menjaga perbatasan Lomolomo di Lautoka. - Fiji Times/ Reinal Chand

Papua No.1 News Portal | Jubi

Suva, Jubi – Fiji telah resmi mencabut pembatasan karantina wilayah untuk membendung pandemi covid-19 di pulau utama di negara itu, Viti Levu, mulai pukul 4 pagi ini, Jumat, 17 September.

Perdana Menteri Voreqe Bainimarama mengumumkan hal itu malam Kamis ini (16/9/2021), menggenapi apa yang dia janjikan awal bulan lalu bahwa karantina wilayah di Viti Levu akan dicabut setelah 60 % populasi Fiji yang ditargetkan menerima vaksinasi penuhnya.

Read More

PM Bainimarama mengatakan perjalanan domestik akan di dalam Viti Levu pun dibuka.

“Namun perjalanan antar pulau akan tetap ketat, termasuk ke Vanua Levu, sampai kita mencapai cakupan vaksinasi yang lebih tinggi di Vanua Levu dan pulau-pulau terluar kami,” tegas Bainimarama.

“Dengan dibukanya perjalanan dalam pulau, maka kendaraan layanan publik dapat beroperasi pada kapasitas 70 %.”

Bainimarama juga mengumumkan bahwa pemilik-pemilik usaha yang, berdasarkan peraturan keamanan Covid-19 sebelumnya, diwajibkan untuk memastikan transportasi staf dari dan ke tempat kerjanya tidak perlu lagi melakukan hal ini.

Pembatasan jam malam untuk Viti Levu sekarang dimulai dari pukul 9 malam sampai 4 pagi.

PM Bainimarama mengumumkan Kami malam ini bahwa 62 % dari semua orang dewasa di negara itu telah divaksinasi penuh, dan lebih dari 97% telah menerima dosis pertama mereka.

Dia mengatakan ini berarti Fiji telah “dengan cepat menjadi salah satu negara teraman di dunia”.

“Karena lebih dari setengah orang dewasa di Fiji sudah menerima vaksinasi sepenuh, Gugus Tugas Mitigasi Risiko Covid-19 kami – yang mencakup pakar medis dan kebijakan publik terbaik – telah mengembangkan kerangka kerja yang merincikan fase selanjutnya tanggap Covid-19 kami.”

Sementara itu keadaan di tetangga-tetangganya, disadur dari RNZ Pacific, khususnya Kaledonia Baru dan Polinesia Prancis kian memburuk. Polinesia Prancis dilaporkan telah mengevakuasi 12 orang ke Paris untuk menerima bantuan medis, sementara saat ini Kaledonia Baru memiliki 2.386 kasus aktif dengan 161 orang dirawat di rumah sakit. (Asia Pacific Report)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply