TERVERIFIKASI FAKTUAL OLEH DEWAN PERS NO: 285/Terverifikasi/K/V/2018

Bupati Yahukimo benarkan info penembakan demonstran tolak pemekaran Papua

Suasana demonstrasi damai menolak rencana pemekaran Provinsi Papua yang berlangsung di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, Selasa (15/3/2022) pagi, sebelum berakhir dengan bentrokan dan penembakan oleh aparat keamanan. - Istimewa

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli membenarkan informasi adanya penembakan peserta unjuk rasa menolak rencana pemekaran Provinsi Papua yang terjadi di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, pada Selasa (15/3/2022). Yahuli menyatakan sudah menerima laporan adanya pengunjuk rasa yang meninggal dunia, namun ia belum memiliki data lengkap tentang jumlah korban insiden itu.

Hal itu dinyatakan Didimus Yahuli saat dihubungi Jubi pada Selasa. Ia menyatakan juga telah menerima informasi tentang adanya sejumlah ruko yang dibakar massa. Akan tetapi, Yahuli menyatakan situasi Dekai pada Selasa pukul 17.00 WP telah kondusif.

“Saya dengar dari orang yang turun ke lokasi demo. Akhirnya ada korban jiwa, dan ada kerusakan material yang bukan main, ada ruko yang terbakar. Ada kantor pemerintah yang juga dibakar oleh massa. [Akan tetapi, kini] keadaan sudah kondusif,” kata Yahuli kepada Jubi.

Yahuli menyesalkan peristiwa itu, karena Pemerintah Kabupaten Yahukimo telah meminta semua pihak untuk tidak berunjuk rasa. Yahuli juga menyayangkan beredarnya isu yang menyatakan penembakan pengunjuk rasa pada Selasa adalah perintahnya.

Baca juga: Demo tolak pemekaran di Dekai berakhir bentrok, 2 pengunjuk rasa dilaporkan meninggal dunia

“Ada yang bangun opini, Bupati yang perintah tembak. Saya sudah 20 tahun menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, semua orang bisa cek sepak terjang saya di dunia politik. Saya tidak pernah memerintahkan yang begitu. Saya baru kembali dari Distrik Mugi tadi pagi jam 06.00, mana mungkin saya atur yang begitu-begitu,” tegas Yahuli.

Demonstrasi menolak rencana pemekaran Provinsi Papua terjadi di Dekai pada Selasa. Sejumlah narasumber yang dihubungi Jubi menuturkan para peserta unjuk rasa pada Selasa pagi berkumpul di sejumlah lokasi, antara lain di Jalan Gunung, Jalan Sardala, Jalan Lok Pon, dan Jalan Statistik. Mereka akhirnya saling bergabung di Jalan Gunung sekitar pukul 09.00 WP.

Sekitar pukul 10.00 WP, massa berpawai, dan akhirnya berhenti di Jalan Utama Ruko Blok A-B. Di sana, para orator bergantian menyampaikan orasinya untuk menolak rencana pemekaran Provinsi Papua dan rencana pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) di kawasan Pegunungan Tengah Papua.

Sekitar pukul 12.00 WP, sejumlah koordinator aksi bernegosiasi dengan aparat keamanan di sana, meminta aparat keamanan menghadirkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Yahukimo. Saat itu, massa melihat seorang anggota polisi memegang kamera dan mengambil gambar para pengunjuk rasa.

Baca juga: Demo di Jayawijaya, masyarakat sebut pemekaran hanya keinginan elite

Hal itu membuat sejumlah pengunjuk rasa marah, dan meneriaki polisi itu. Sejumlah peserta aksi, termasuk koordinator aksi mendatangi polisi yang membawa kamera itu. Ketegangan berlanjut dengan adu mulut antara polisi dan para pengunjuk rasa, lalu terjadi pelemparan batu. Polisi kemudian menembakkan gas air mata, dan massa menjadi kacau, dan bunyi tembakan terdengar.

Sejumlah dua peserta unjuk rasa itu, Yakob Meklok (39) dan Hesron Weipsa (17) ditemukan meninggal karena terkena tembakan. Sedikitnya ada tiga orang warga lain yang juga terluka dalam insiden itu, dan tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai. Mereka adalah Mereka adalah Luky Kobak (21), Antos Itlay (23), dan Setti Kobak (22). Jubi juga menerima informasi bahwa ada seseorang warga lain yang belum diketahui identitasnya dan dirawat di RSUD Dekai karena terlibat insiden penembakan pengunjuk rasa pada Selasa.

Jubi telah menghubungi Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal untuk mengkonfirmasi informasi penembakan pengunjuk rasa di Dekai itu. Akan tetapi, hingga berita ini diturunkan, Jubi belum menerima jawaban dan konfirmasi atas peristiwa tersebut. (*)

Jurnalis Jubi, Hengky Yeimo dan Benny Mawel turut berkontribusi pemberitaan ini.

Editor: Aryo Wisanggeni G

Baca Juga

Berita dari Pasifik

Loading...
;

Sign up for our Newsletter

Dapatkan update berita terbaru dari Tabloid Jubi.

Trending

Terkini

JUBI TV

Rekomendasi

Follow Us