Papua No. 1 News Portal | Jubi
Washington, Jubi – Pemerintahan Joe Biden menyetujui penjualan 280 rudal udara-ke-udara AIM-120C ke Arab Saudi senilai 650 juta dolar AS atau sekitar Rp9,3 triliun.
Sebelumnya anggota parlemen AS sebelumnya mengkritik Arab Saudi atas keterlibatannya dalam perang di Yaman, sebuah konflik yang dianggap sebagai salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Baca juga : Rencana penjualan f-16 ke Turki menuai keprihatinan kalangan senat AS
Presiden Biden diam-diam setuju jual bom ke Israel senilai Rp105 triliun
Kapal bersejarah AS ini akan dijual ke Indonesia
Anggota parlemen AS juga menolak untuk menyetujui penjualan komoditas militer untuk kerajaan tanpa jaminan peralatan AS tidak akan digunakan untuk membunuh warga sipil.
Sedangkan Pentagon memberi tahu Kongres tentang penjualan itu pada Pentagon, Kamis (4/11/2021) kemarin.
Jika disetujui oleh Kongres, hal itu akan menjadi penjualan besar komoditas militer asing pertama ke Arab Saudi sejak Presiden AS Joe Biden menjabat. Departemen Luar Negeri menyetujui penjualan rudak itu pada 26 Oktober, kata seorang juru bicara, menambahkan bahwa penjualan rudal udara-ke-udara terjadi setelah “peningkatan serangan lintas perbatasan terhadap Arab Saudi selama setahun terakhir.”
Penjualan itu “sepenuhnya konsisten dengan janji pemerintah untuk memimpin dengan diplomasi untuk mengakhiri konflik di Yaman,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Rudal udara-ke-udara memastikan “Arab Saudi memiliki sarana untuk mempertahankan diri dari serangan udara Houthi yang didukung Iran,” katanya. (*)
Editor : Edi Faisol