Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri telah mengidentifikasi 12 jenazah yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Tercatat pada Kamis (14/1/2021) petang kemarin ada tambahan enam jenazah yang berhasil diidnetifikasi sehingga total sudah 12 korban yang berhasil diketahui idnetitasnya seusai manifes penumpang.
Dari enam korban yang berhasil teridentifikasi kemarin salah satunya pramugari Sriwijaya Air atas nama Mia Tresetyani. Lima orang lainnya merupakan penumpang, yakni Ricko, Ihsan Adhlan, Supianto, Pipit Piyono, dan Yohanes Suherdi.
“Hasil hari ini, tim DVI telah melakukan rekonsiliasi dan berhasil mengidentifikasi sebanyak enam korban,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Rusdi Hartono, Kamis (14/1/2021) kemarin.
Berita terkait : Sriwijaya Air SJ182 jatuh, Basarnas perluas radius pencarian
Warga ini diperiksa polisi gara-gara membuat lelucon musibah Sriwijaya Air
Sriwijaya Air SJ182 jatuh, Basarnas perluas radius pencarian
Sebelumnya, sudah ada enam korban yang teridentifikasi sejak Rabu (13/1). Mereka adalah pramugara Okky Bisma, kopilot Fadly Satrianto, Khasanah, Asy Hasbul Yamin, Indah Halimah Putri, dan Agus Minarni.
Tim RS Polri sudah menyerahkan dua jenazah korban Sriwijaya Air ke pihak keluarga. Masing-masing Okky Bisma dan Asy Habul Yamin. Rusdi mengatakan, sampai dengan kemarin, Tim DVI masih menunggu tiga keluarga korban untuk menyerahkan sampel DNA. Saat ini, polisi baru menerima 134 sampel DNA dari 59 keluarga korban Sriwijaya Air.
Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes Ratna mengatakan, pihaknya tidak tergesa-gesa untuk mengidentifikasi jenazah korban. Pasalnya, tim DVI juga mewaspadai penularan virus corona Covid-19.
Ratna menjelaskan, proses identifikasi korban biasanya dilakukan di kamar jenazah. Sementara dalam masa pandemi ini, pihaknya tidak bisa terlalu lama berada di kamar jenazah.
“Karena masa covid ini kita tidak boleh terlalu lama di kamar jenazah. Sementara jenazah di rumah sakit ini pun ada yang jenazah covid,” kata Ratna.
Menurut Ratna kendala lainnya dalam proses identifikasi disebabkan beberapa bagian jenazah tidak bisa diambil sebagai sampel DNA. Sementara, beberapa jenazah korban tidak terdapat inafis atau sidik jarinya.
Kepala Tim Rekonsiliasi dari DVI Polri Kombes Agung Widjajanto menegaskan pihaknya tetap berupaya untuk menuntaskan proses identifikasi terhadap 62 korban jatuhnya Sriwijaya Air. “Kami siap tetap melakukan pemeriksaan sampai tidak ada lagi yang diperiksa, kami tim dari Polri dari tim DVI dibantu unsur-unsur lain, tim forensik, kami siap,” kata Agung. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol