Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Presiden Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Pendeta Dorman Wandikbo meminta pihak keamanan tidak melakukan pengawalan khusus terhadap peribadatan Natal di gereja. Tindakan itu dikhawatirkan menimbulkan ketidaknyamaan dan memegaruhi konsentrasi warga saat beribadah.
“Gereja itu tempat ibadah, dan Tuhan itu tidak perlu dijaga. Justru kita yang meminta pertolongan dan memohon perlindungan kepada DIA,” kata Wandikbo kepada Jubi, Minggu (8/12/2019).
Wandikbo berharap pihak keamanan tidak melakukan tindakan kontraproduktif sehingga menimbulkan kecemasan warga. Mereka akan merasa tertekan dalam merayakan Natal.
“Mereka (aparat keamanan) sendiri yang menciptakan (memicu) konflik, tetapi mereka sendiri pula yang menjaga (mengatasinya). Hal seperti itu tidak boleh terjadi,” tegasnya.
Wandikbo menambahkan pengamanan terhadap gereja sebaiknya diserahkan kepada pihak internal. Gereja bisa memberdayakan organisasi pemuda mereka untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama peribadatan. “Keberadaan aparat bersenjata lengkap justru bisa membuat jemaat enggan datang beribadah.”
Anggota DPR Papua Nioluen Kotouki menegaskan gereja bukan tempat penampungan atau mendidik para pengacau keamanan. Fungsi gereja tidak berbeda dengan rumah ibadah agama lain.
“Kita harus menjunjung tinggi toleransi beragama. Jadi, jangan memandang gereja sebagai simbol perlawanan terhadap negara,” kata Kotouki. (*)
Editor: Aries Munandar