ABK Matahari Abadi ditemukan terdampar di pesisir pantai kampung Duf Miraf

ABK Matahari Abadi ditemukan terdampar di pesisir pantai kampung Duf Miraf 1 i Papua
Petugas Basarnas Merauke sedang melakukan pencarian korban – Jubi/Frans L Kobun
ABK Matahari Abadi ditemukan terdampar di pesisir pantai kampung Duf Miraf 2 i Papua
Petugas Basarnas Merauke sedang melakukan pencarian korban – Jubi/Frans L Kobun

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Merauke, Jubi – Anak buah kapal (ABK) Matahari Abadi, Sainal Abidin ditemukan terdampar oleh tim SAR gabungan di pesisir pantai Kampung Duf Miraf, Distrik Okaba, Kabupaten Merauke. Saat ditemukan, korban sudah meninggal dunia.

Read More

Proses pencarian dilakukan selama kurang lebih tiga hari, baru ditemukan kemarin. Setelah dikoordinasi bersama pemilik kapal dan nahkoda, disepakati untuk dikebumikan di sekitar Kampung Duf Miraf, lantaran kondisinya tak memungkinkan di bawa ke RSUD Merauke.

Kepala Seksi Operasi Basarnas Merauke, Fajar Yuniarto kepada wartawan Senin (25/5/2020) menjelaskan, ABK itu terjatuh dari kapal di perairan Arafura tanggal 20 Mei 2020 saat sedang melakukan kegiatan pencarian ikan.

“Memang baru dilaporkan oleh Ahmad, personil pos pencarian dan pertolongan Tual-Maluku yang memberikan informasi atau laporan pemilik kapal jika salah seorang ABK jatuh dari kapal,” ujarnya.

Dari laporan yang diterima, KM Matahari Abadi berangkat dari Tual tanggal 18 April 2020 tujuan kepulauan Aru melakukan pencarian ikan. “Nah, kami dari Basarnas Merauke baru mendapatkan informasi dimaksud,” ujarnya.

Dari informasi tersebut, menurutnya, tujuh personil dikerahkan menggunakan rigid inflatable boat (RIB) di laut. Sedangkan tim SAR lain menyisir di pinggir pantai di sekitar Okaba.

Dari pencarian selama tiga hari, katanya, korban ditemukan di pinggir pantai dan sudah meninggal. Kondisinya juga kurang memungkinkan untuk harus dibawa ke kota. Jadi disepakati dikuburkan disana.

Humas Basarnas Merauke, Darmawan menambahkan, oleh karena korban sudah ditemukan, semua personil ditarik termasuk peralatan.

“Ya, kesepakatan bersama pemilik kapal dan nahkoda untuk korban dimakamkan di Kampung Duf Miraf. Itu semata-mata karena pertimbangan kondisi fisik jenazah yang sudah agak lama terendam di air laut,” ungkapnya. (*)

Editor: Yuliana Lantipo

Related posts

Leave a Reply