Papua No. 1 News Portal | Jubi ,

Nabire, Jubi – Selain memberkati gereja Katolik paroki Kristus Raja Nabire, Uskup Keuspkupan Timika, Mgr Jhon Philip Saklil Pr, juga memberikan sakramen krisma bagi 91 umatnya.

Sakramen krisma adalah satu dari tujuh sakramen di dalam gereja Katolik yang dipandang sebagai kekuatan dan penguatan sumber kebijaksanaan, pengetahuan, dan kebenaran bagi penerima dan harus diterima dengan hati terbuka.

Uskup Saklil mengatakan setelah menerima sakramen krisma, harus menjadi anak yang beriman, sebagai kader pewarta di dalam gereja.

“Jadilah umat beriman yang memiliki kemampuan untuk bisa berbagi kepada orang lain,” ujar Uskup Saklis, di Nabire, Minggu (25/11/2018).

Dikatakannya, penerima sakramen krisma harus bersekutu secara terus menerus dalam tugasnya sebagai umat dan bukan dilayani tetapi harus melayani dengan iman yang kokoh.

“Menerima sakramen krisma harus siap untuk melayani,” tururnya.

Kata Uskup Saklil, dari waktu ke waktu umat harus berjuang untuk membangun iman dengan mengandalkan Kristus sebagai Raja, yang berarti umat menjadi bawahan dan anggota-Nya.

“Maka kita harus siap menjalankan perintah dari Raja dan sebagai umat serta warga gereja harus menjalankan amanat, kehendak, dan sabda-Nya seperti yang disampaikan dalam kitab suci,” terangnya.

Pastor Paroki Krsitus Raja Nabire, Stefanus Yogi Pr, menambahkan penerima sakramen krisma, baik yang baru saja menerima maupun yang sebelumnya sudah pernah menerima, berarti telah menerima rahmat dalam diri dan diberkati untuk menjalankan tugas dan kehendak Allah.

Walaupun sebagai manusia memiliki kelemahan dan kekurangan tetapi dengan menerima sakramen krisma, umat lebih dijadikan sebagai warga gereja untuk membangun iman.

“Bersama dengan kehadiran Roh Kudus yang diterima dalam sakramen itu, menerima urapan yang menandakan kita menerima urapan Roh Kudus,” jelasnya.

Lanjut Pastor Yogi, sebagai manusia tidak bisa mengakui diri sebagai orang yang berkuasa dalam konteks penerimaan sakramen krisma, tetapi harus menjadi pelaksana dan agen yang mampu mengubah diri sendiri dan menyadarkan orang lain agar sadar dan berubah.

“Ini hanya melalui kehadiran kita yang sudah sadar bahwa sebagai anak–anak Allah dan Kristus menjadi Raja yang mengalahkan segala kegelapan, dosa, dan maut. Itu hanya melalui Kristus sebagai Raja yakni kuasa Allah yang dapat mengalahkan segala sesuatu yang dapat merusak kehidupan ini,” kata Yogi. (*)

Leave a Reply