
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Sebanyak 20 jenazah korban banjir bandang Sentani yang terjadi 16 Maret lalu, akhirnya dimakamkan secara massal di atas perbukitan dekat pekuburan adat milik masyarakat di Kampung Harapan Distrik Sentani, dengan luas liang lahat 25X3 meter, Rabu (27/3/2019) sore.
Hadir dalam pekuburan tersebut sejumlah pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi Papua, Polda Papua, Forkopimda Kabupaten Jayapura, dan masyarakat Kampung Harapan.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua, Kombes Pol dr Ramon Amiman, usai acara pekuburan mengatakan dari 20 jenazah yang dikubur secara massal ini adalah 7 laki-laki dewasa, 3 perempuan dewasa, 8 anak laki-laki, dan 2 anak perempuan, yang hingga menjelang pekuburan belum teridentifikasi.
“Seluruh sampel jenazah sudah diambil namun yang baru dibawa 4, sementara 8 baru dikirim ke Mabes Polri untuk mencari identitas yang belum diketahui. Sisa datanya akan dicari di pengungsian posko yang tersebar di sejumlah titik di Sentani,” jelas dr Ramon Amiman.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro, meminta masarakat bersama-sama mendoakan agar jenazah yang dikuburkan secara massal ini mendapat tempat yang layak serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan lahir bathin.
“Ke depan misalnya dilakukan identifikasi kembali melalui keluarga dan ternyata ada yang benar-benar sama dengan korban yang dikubur hari ini, maka bisa diambil kembali oleh pihak keluarga,” katanya.
Pada kesempatan itu Wabup Giri menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang secara bersama bahu-membahu memberikan dukungan serta bantuan kepada korban bencana.
“Momen kali ini, kami pemerintah daerah berharap agar yang ditinggalkan tetap kuat dalam menghadapi kehidupan yang akan datang, dan pemerintah daerah masih memperbaiki tatanan kehidupan yang terjadi di Kabupaten Jayapura saat ini,” katanya.
Untuk diketahui, total kantong jenazah yang diterima RS Bhayangkara Jayapura sejak tanggal 17 hingga 26 Maret, sebanyak 99 kantong.
Sebanyak 77 jenazah terindetifikasi dan telah diambil dan dimakamkan oleh pihak keluarga masing-masing. Sementara 20 kantong lainnya belum teridentifikasi oleh tim Dokter di RS Bahyangkara Jayapura dan dikubur secara massal. (*)
Editor: Dewi Wulandari